Link-link Artikel Pisang

Rabu, 30 Januari 2008


Hotel

Kamis, 24 Januari 2008

Hotel Lumajang
Jl. A. Yani Lumajang

Jumlah Kamar :
Fasilitas :

Hotel Gajah Mada
Jl. PB. Sudirman Lumajang Tlp. (0334)
Jumlah Kamar :
Fasilitas :

Losmen Baru
Jl. Dr. Soetomo Lumajang Tlp. (0334)
Jumlah Kamar :
Fasilitas :

Hotel ABA
Jl. Dr. Soetomo Lumajang Tlp. (0334)
Jumlah Kamar :
Fasilitas :

Hotel Aloha
Jl. A. Yani Lumajang Tlp. (0334)
Jumlah Kamar :
Fasilitas :

Hotel Jelita
Jl. Dr. Soetomo Lumajang Tlp. (0334)
Jumlah Kamar :
Fasilitas :

Hotel Semeru Agung
Jl. Argopuro Lumajang Tlp. (0334)
Jumlah Kamar :
Fasilitas :


...... under construction

Kolam Renang Prestasi

Kolam renang ini terletak di Jl. Veteran.
























Selokambang

Selasa, 22 Januari 2008

Pemandian alam Selokambang terletak 7 km sebelah barat kota Lumajang, masuk wilayah Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko. Bisa ditempuh dengan berbagai macam kendaraan. Untuk transportasi umum, dari terminal Wonorejo sebaiknya naek angkot merah (lin) minta antar ke Selokambang. Jika naek bus jurusan Jember (Kencong), turunlah di perempatan Klojen kemudian naek angkutan desa jurusan Lumajang-Senduro, minta antar ke Selokambang.























Transportasi

Transportasi menuju kota Lumajang boleh dibilang aman dan nyaman, bisa ditempuh dengan kendaraan apa saja..... palagi kendaraan pribadi, gak ada masalah.

Saya cuman ngasih info untuk Anda yang menggunakan transportasi umum :

  • Untuk tujuan dalam kota, sebaiknya naek angkot (lin) merah dari terminal Wonorejo. Angkot ini beroperasi 24 jam. Jadi jangan pernah khawatir nggak bisa ke kota Lumajang tengah malam atau dini hari. Tentu kalau malam s.d. Shubuh, sabar menunggu angkot lewat. Bagi yang nggak sabar, bisa naek ojek or becak yang mangkal di terminal Minak Koncar, Wonorejo.
  • Untuk tujuan sekitar kota, sebaiknya naek bus jurusan Kencong, karena bus ini lewat pinggiran kota (cocok bagi Anda yang mo ke Senduro, Tempeh/Pasirian, Tekung, Yosowilangun). Tapi bus ini lewat kota Lumajang sampe jam 22.00 WIB. Mending dari Surabaya / Probolinggo, naek bus jurusan Jember (Kencong)
Jalur yang dilewati angkot (lin merah) :
Terminal Wonorejo - Jl. Sukarno Hatta - Jl. A. Yani (PLN ~ Batalyon ~ PDAM ~ Cyber Center ~ Hotel Lumajang ~ RS) - Jl. PB. Sudirman (Pasar Baru ~ Plasa ~ GM ~ BCA ~ Mandiri ~ Telkom Plasa) - Jl. S. Parman (Telkom) - Alun-alun Utara (Polres ~ Kodim ~ Pemda) - Alun-alun Timur (BNI ~ Penjara ~ SD Lowo) - Jl. Suwandak (perempatan Alun-alun ~ Indosat) - Jl. Yos Sudarso (Gereja Katolik ~ Warnet Toto ~ Adipura) - Jl. Kapt. Kyai Ilyas (Adipura ~ Klojen) - Jl. Brigjen Slamet Riyadi (Pasar Klojen) - Jl. A. Wahid Hasyim (V-Net~Masjid Al-Huda) - Jl. Dr. Sutomo (Kantor Pos ~ Stasiun Lama) - Jl. HOS. Cokroaminoto - Jl. Brigjen Katamso (Terminal Lama ~ AKPER ~ Toga) - Jl. Veteran - Jl. A. Yani - Jl. Sukarno Hatta - Terminal Wonorejo.

Jalur yang dilewati bus jurusan Jember (Kencong) :
Terminal Wonorejo - Jl. Sukarno Hatta - Pasar Sukodono - Kutorenon - Wringin (Bus Cipto) - Jl. Jend. Gatot Subroto (Pengadilan Negeri~UWG) - Jl. Slamet Riyadi (Kejaksaan ~ Embong Kembar ~ SUT ~ Pasar Klojen) - Jl. Imam Bonjol (Gladak Abang) - Jl. Panjaitan (SMA 3) - Jl. Minak Koncar - Jl. Suwandak - Tukum - Tekung - Yosowilangun - dan seterusnya...... sampai Kencong.....

Daun Pisang

Senin, 14 Januari 2008

Tak hanya buahnya yang bermanfaat bagi manusia. Daun pisang pun ternyata memiliki manfaat yang cukup banyak diantaranya :

  • Sebagai Pembungkus Makanan
  • Digunakan untuk pengobatan kulit yang terbakar. Caranya, bakar daun pisang itu hingga menjadi abu, lalu campurkan abu daun pisang dengan minyak kelapa. Setelah itu oleskan campuran tersebut pada kulit yang terbakar itu. Efeknya mampu mendinginkan kulit yang terbakar sekaligus membuka pembentukan sel kulit baru. Sumber : http://www.republika.co.i

Makanan Olahan Berbahan Dasar Pisang

Sabtu, 12 Januari 2008

1. Pisang Bakar




2. Pisang Goreng


Tepung beras (rose brand), kapur sirih sejempol, garam secukupnya, kuning telur 1 buah, vanilla secukupnya. Semua diaduk diberi air, jangan terlalu encer, agak kental lebih baik. Lalu pisangnya dibuat bentuk kipas. Di goreng di minyak yang panas


3. Kolak Pisang


Bahan :
  • 1 kg pisang Agung yang sudang matang
  • 1 ons gula merah
  • 1 ons gula pasir/gula putih
  • 1 ons kolang-kaling, dibersihkan dan dibelah dua
  • 2 lembar daun pandan, dicuci bersih
  • 65 ml santan instan
  • 3 gelas air (720 ml), untuk kuah kolaknya

Cara memasaknya :
  1. Pisang Agung dipotong miring, besarnya sesuai selera, lalu sisihkan.
  2. Gula merah dicairkan dengan cara direbus menggunakan air secukupnya, lalu disaring.
  3. Rebus gula merah tadi dengan gula pasir/gula putih, aduk hingga tercampur.
  4. Masukkan air, pisang Agung, rebus hingga pisangnya berubah warna.
  5. Masukkan santan, daun pandan, kolang-kaling, lalu aduk.
  6. Masak hingga matang.
Tips :
Jika kamu suka dengan buah nangka, bisa ditambahkan ke dalam Kolak Pisang, dengan cara buah nangka dipotong kecil sebesar dadu.


4. Molen


Bahan

  • 6 buah pisang Agung
  • minyak untuk menggoreng


Kulit

  • 350 g tepung terigu
  • 50 g gula halus
  • 1/2 sdt vanili
  • 1/4 sdt garam
  • 125 g margarin
  • 75 ml air


Cara

  1. Belah pisang jadi dua lalu potong melintang sesuai selera. Sisihkan.
  2. Kulit:
    - Campur semua bahan kering menjadi satu. Aduk rata.
    - Tambahkan margarin, aduk-aduk dengan ujung jari hingga berbutir kecil-kecil.
    - Tuangi air sedikit-sedikit sambil aduk dengan sendok kayu hingga menjadi adonan yang kalis.
    - Gilas adonan hingga tipis hingga setebal 2,5 mm.
    - Potong-potong adonan selebar 3 cm sehingga menjadi bentuk pita panjang.
    - Lilitkan pada tiap potong pisang hingga pisang tertutup adonan.
    - Goreng dalam minyak panas dan banyak hingga kuning kecokelatan dan matang. Angkat dan tiriskan


5. Roti


6. Kripik




7. Sale
Proses pembuatan sale pisang adalah sebagai berikut:
Pisang yang telah tua dan matang dikupas kulitnya, dikerok sedikit bagian luarnya hingga bersih. Proses tersebut bertujuan untuk menghilangkan lapisan tanin yang terdapat pada permukaan pisang, sehingga sale yang dihasilkan berwarna cokelat mengkilap dan tidak sepat. Tanin yang tidak dihilangkan akan menghasilkan sale yang berwarna hitam. Untuk mendapatkan warna sale yang tidak terlalu cokelat, pisang dapat direndam dalam larutan natrium bisulfit (15 gram dalam satu liter air) selama 10 menit.

Pisang diletakkan di atas tampah, dimasukkan ke dalam lemari pengasapan.Pisang diasapkan dengan menggunakan asap kayu bakar atau asap belerang selama dua jam. Proses pengasapan dengan belerang bertujuan untuk memucatkan pisang, supaya diperoleh warna yang dikehendaki, mematikan mikroba (jamur
dan bakteri), serta mencegah perubahan warna.

Pisang dijemur di atas rak yang beralaskan merang selama 5-7 hari. Proses pengeringan akan berpengaruh terhadap kadar air, nilai gizi, aktivitas enzimjasad renik, dan warna sale pisang. Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar matahari atau menggunakan alat pengering buatan (oven). Sambil dijemur sewaktu-waktu pisang dipipihkan dengan kayu berbentuk silinder atau bambu sampai ketebalan yang dikehendaki.

Sale yang dihasilkan dapat langsung dikemas dengan daun pisang kering atau plastik polipropilen. Sale dapat juga digoreng terlebih dahulu untuk lebih memberikan kesan kering dan gurih.

sumber : http://www.mail-archive.com/dokter@itb.ac.id/msg09546.html

8. Nogosari & Utri

9. Limpang-limpung
Bahan yang diperlukan sama dengan pembuatan pisang goreng. Tapi pisangnya dipotong kecil-kecil, lebih kecil dari irisan kripik pisang. Rasanya lebih padat dibanding pisang goreng.


10. Gethuk



11. Lepat Pisang


12 Tepung Pisang

Tepung pisang dibuat dari buah pisang yang masih mentah. Semua jenis pisang dapat diolah menjadi tepung pisang. Cara membuatnya mudah dan sederhana. Tepung yang baik terbuat dari buah pisang yang cukup tua tetapi belum masak. Tepung pisang dari jenis pisang kepok warna tepungnya putih.

Berikut ini cara membuat tepung pisang.

Bahan:

-Pisang kepok

-Natrium metabisulfit (dapat dibeli di toko bahan kimia)

Peralatan:

-Pisau

-Perajang

-Alat pengering

-Alat penghancur/penggiling

-Ayakan/saringan

Fungsi masing-masing peralatan:

-Penggiling ukuran kecil untuk kapasitas satu kwintal atau lebih sesuai yang diinginkan. Penggilingan digunakan untuk menghancurkan potongan pisang menjadi tepung.

-Pisau digunakan untuk memotong pisang menjadi ukuran kecil-kecil sebelum dilarutkan kedalam bahan natrium metabisulfit

-Saringan/ayakan sebagai alat untuk menyaring/mengayak hasil tepung, guna mendapatkan tepung yang baik dan halus serta berkualitas.

-Plastik yang lebar dan bersih sebagai alat untuk menaruh tepung pisang ketika dijemur agar supaya kering untuk memudahkan dalam proses penggilingannya.

-Sinar matahari sangat diperlukan dalam proses pembuatan tepung pisang dalam proses pengeringan.

-Plastik kemasan untuk membungkus tepung pisang telah jadi.

-Plastik sealer, alat menutup kantong plastik.

Cara membuatnya:

-Pisang yang telah tua dikupas kulitnya, dipisahkan daging buahnya.

-Kemudian dipotong kecil-kecil berukuran kurang lebih 1cm x 0,5 cm dengan pisau atau alat pengiris.

-Kemudian pisang direndam dalam larutan natrium metabisulfit, setelah itu ditiriskan.

-Kemudian potongan pisang harus dikeringkan. Jika pengeringan dengan sinar matahari perlu waktu kurang lebih dua hari. Jika menggunakan alat pengering gabah (dengan suhu 60 derajat celsius) proses pengeringan lebih cepat. Untuk mengeringkan dua kwintal pisang segar hanya perlu waktu 1 jam 20 menit.

-Setelah kering atau kadar air kurang lebih 14 %, potongan pisang dapat digiling/dihancurkan dengan menggunakan hammer mill atau ditumbuk.

-Hasil penggilingan kemudian diayak.

-Tepung pisang yang lolos dari ayakan dikemas dalam kantong plastik.

(Sumber: Buletin Teknopro Hortikultura Edisi 72, Juli 2004, yang diterbitkan oleh Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura)

Buah Pisang

Pisang, Buah Kehidupan ...

Oleh: Prof. DR. Made Astawan, Ahli Teknologi Pangan dan Gizi


Pisang bisa disebut buah kehidupan. Kandungan kalium buah ini mampu menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung, dan memperlancar pengiriman oksigen ke otak.


Kalau darah, jantung, dan otak terganggu, bukankah kehidupan manusia terancam?

Manusia telah mengonsumsi pisang sejak zaman dahulu kala. Kata pisang berasal dari bahasa Arab, yaitu maus yang oleh Linneus dimasukkan ke dalam keluarga Musaceae, untuk memberikan penghargaan kepada Antonius Musa, dokter pribadi kaisar Romawi (Octaviani Agustinus) yang menganjurkan untuk memakan pisang. Itulah sebabnya dalam bahasa Latin, pisang disebut Musa paradisiacal.


Menurut sejarah, pisang berasal dari Asia Tenggara yang oleh para penyebar agama Islam disebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Selanjutnya pisang menyebar ke seluruh dunia, meliputi daerah tropis dan subtropis. Negara-negara penghasil pisang yang terkenal di antaranya Brasil, Filipina, Panama, Honduras, India, Equador, Thailand, Karibia, Columbia, Meksiko, Venezuela, dan Hawai. Indonesia merupakan negara penghasil pisang nomor empat di dunia.


Di Asia, Indonesia termasuk penghasil pisang terbesar karena sekitar 50 persen produksi pisang Asia berasal dari Indonesia. Sentra produksi pisang di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi, Cianjur, Bogor, Purwakarta, Serang), Jawa Tengah (Demak, Pati, Banyumas, Sidorejo, Kesugihan, Kutosari, Pringsurat, Pemalang), Jawa Timur (Lumajang, Banyuwangi, Malang), Sumatera Utara (Padangsidempuan, Natal, Samosir, Tarutung), Sumatera Barat (Sungyang, Baso, Pasaman), Sumatera Selatan (Tebing Tinggi, OKI, OKU, Baturaja), Lampung (Kayu Agung, Metro), Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.


Tanaman Serbaguna

Pisang telah lama akrab dengan masyarakat Indonesia, terbukti dari seringnya pohon pisang digunakan sebagai perlambang dalam berbagai upacara adat.


Pohon pisang selalu melakukan regenerasi sebelum berbuah dan mati, yaitu melalui tunas-tunas yang tumbuh pada bonggolnya. Dengan cara itulah pohon pisang mempertahankan eksistensinya untuk memberikan manfaat kepada manusia. Filosofi tersebutlah yang mendasari penggunaan pohon pisang sebagai simbol niat luhur pada upacara pernikahan.


Iklim tropis yang sesuai serta kondisi tanah yang banyak mengandung humus memungkinkan tanaman pisang tersebar luas di Indonesia. Saat ini, hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil pisang.


Pisang tidak mengenal musim panen, dapat berbuah setiap saat. Hasilnya dapat mencapai
1-17 sisir setiap tandan atau 4-40 kg per tandan, tergantung jenisnya. Dalam satu tandan pisang tanduk terdapat 1-7 sisir, sedangkan pisang ambon 7-17 sisir. Buahnya dapat dimakan langsung atau diolah terlebih dahulu.


Pasar pisang di dalam negeri sangat baik karena hampir semua masyarakat kita mengonsumsi pisang. Umumnya masyarakat menginginkan pisang yang rasanya manis atau manis sedikit asam, serta beraroma harum. Di pasaran, pisang dijual dengan berbagai tingkatan mutu, dengan harga yang sangat bervariasi satu sama lain.


Selain buahnya, tanaman pisang juga dapat dimanfaatkan dari bagian bonggol hingga daunnya. Bonggol tanaman pisang (berupa umbi batang) dan batang muda dapat diolah menjadi sayuran. Bunga pisang (dikenal sebagai jantung pisang) dapat digunakan untuk sayur, manisan, acar, maupun lalapan. Daunnya dapat memberikan rasa harum spesifik pada nasi yang dibungkus dalam keadaan panas.


Jenis Pisang

Berdasarkan manfaatnya bagi kepentingan manusia, pohon pisang dibedakan atas tiga macam, yaitu pisang serat, pisang hias dan pisang buah.


Pisang serat (Musa textilis), yang dimanfaatkan bukan buahnya, tetapi serat batangnya untuk pembuatan tekstil.


Pisang hias umunmya ditanam bukan untuk diambil buahnya tetapi sebagal hiasan yang cantik, contohnya pisang kipas dan pisang-pisangan.


Pisang buah (Musa paradisiaca) ditanam dengan tujuan untuk dimanfaatkan buahnya. Pisang buah dapat dibedakan atas empat golongan.

  • Pertama, dapat dimakan langsung setelah matang (disebut juga pisang meja). Contohnya pisang kepok, susu, hijau, mas, raja, ambon kuning, ambon lumut, barangan, serta cavendish.
  • Kedua, dapat dimakan setelah diolah terlebih dahulu, contohnya tanduk, oli, kapas, dan bangkahulu.
  • Ketiga, dapat dimakan langsung setelah masak maupun setelah diolah terlebih dahulu, contohnya kepok dan raja.
  • Keempat, dapat dimakan sewaktu masih mentah, misalnya pisang klutuk (pisang batu) yang berasa sepat dan enak untuk dibuat rujak. Pisang klutuk beserta kulitnya sering ditambahkan ke dalam rujak untuk mencegah sakit perut atau mulas setelah makan rujak.

Di Indonesia, terdapat lebih dari 230 jenis pisang. Namun, yang biasa dijual di pasaran dan umum dikonsumsi adalah pisang agung Lumajang, barangan, raja, raja sereh, raja uli, rajajambe, raja molo, raja kul, raja tahun, raja bulu, kepok, tanduk, mas, ambon lumut, ambon kuning, nangka, kapas, kidang, lampung, dan pisang tongkat langit.


Pisang matang merupakan buah yang mudah busuk karena kadar airnya yang cukup tinggi. Untuk memperpanjang daya awet dan daya gunanya, buah pisang dapat diolah menjadi berbagai produk.


Buah pisang mentah dapat diolah menjadi gaplek, tepung, pati, sirop glukosa, tape, dan keripik. Buah pisang matang dapat diolah menjadi sale, selai, dodol, sari buah, anggur, pure, saus, nectar, pisang goreng, pisang epe, pisang rebus, kolak, getuk, ledre, pisang panggang keju, serta aneka kue lainnya. ****

Paguyuban Sabdaaji

Senin, 07 Januari 2008

SEKEDIK RIWAYAT SABDAAJI

4 warsa kepengker leresipun dinten Minggu surya kaping 4 Pebruari 2001 Paguyuban Sabdaaji lahir (mios). Lahiripun Paguyuban Sabdaaji saking wontenipun Radio Gloria Lumajang ingkang nyiaraken adicara paket Tembang Jowo utawi Pak Tejo pancen gayeng ingkang dipun asuh dhining kang Darmo. Adicara Pak Tejo pancen gayeng Radio Gloria Lumajang kathah pamirengipun (pendengar) sahenggo Radio Gloria asring ngawontenaken panggih pamireng (temu pendengar) khusus adicara Pak Tejo pancen gayeng. Kanthi menika para pamireng sering makempal, asring panggih lajeng ngomong-ngomong sarujuk damel paguyuban.Leresipun dinten Minggu surya kaping 4 Pebruari 2001, wonten dalemipun Ibu Lilik Sukodono Permai Blok B5 Lumajang para kadang sami makempal sesarengan antawasipun : P. Darmo, P. Suprayitno, P. Sumarno, P. Kwade, P. Achmad Setiano, P. Suliono, P. Untung S., P. Djangkung, P. Herman, P. Agus, P. Yatiman, Ibu Lilik, Ibu Susi, Ibu Sum, Ibu Darono lan sanes-sanesipun. Sami rembagan bab Paguyuban meniko. Pungkasanipun rembagan para kadang sami sarujuk damel Paguyuban lan dipun paringi nami “Sasana Budayaa Jawi Gloria” dipun singkat SBJG. Ugi damel Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, pembentukan pengurus, lan sak panunggalanipun. Selami lumampah anggayai pakaryan kirang langkung angsal 1 warsa. Sak bibaripun ngawontenaken panggih pamireng wonten Klakah dalemipun P. Yatmi pas Rikolo pembubaran panitia wonten dalemipun P. Achmad S. nami Paguyuban Sasana Budaya Jawi Gloria ingkang dipun singkat SBJG. Kulo usulaken dipun gantos cekap Sasana Budaya Jawi, mboten usah ndamel embel-embel Gloria. Menawi damel nami wonten Glorianipun Sabdaaji menawi ngawontenaken kegiatan kedah ijin rumiyin dateng Radio Gloria. Menawi wonten embel-embelipun nami Gloria artosipun Sabdaaji tergantung pihak Gloria.

Kangge supados Sabdaaji mboten tergantung pihak Gloria nami paguyuban cekap Sasana Budaya Jawi utawi disingkat : SABDAAJI (Sasana Budaya Jawi). Dados paguyuan Sabdaaji secara administrasi mboten wonten hubunganipun kalian Radio Gloria FM Lumajang, nanging secara moral utawi batos Paguyuban Sabdaaji taksih wonten sambung raketipun kalian Radio Gloria, amargi dadosipun Paguyuban Sabdaaji meniko wontenipun adicara Pak Tejo pancen gayeng ingkang dipun siaraken Radio Gloria Lumajang.

Rikolo pertemuan wonten dalemipun P. Achmad Setiono para kadang ingkang sami rawuh, sami sarujuk usulan saking kulo (P. Darmo) inggih meniko : Paguyuban Sasana Budaya Jawi Gloria dipun singkat SBJG, dipun gantos Paguyuban Sasana Budaya Jawi dipun singkat “SABDAAJI” ngantos sak meniko. Perkawis nami Sabdaaji panjenengan maringi makna sanes monggo kerso panjenengan. Makaten sekedik riwayat Paguyuban Sabdaaji Lumajang.

Pangripto

(DARMO)

NB : Wonten kekirangan saha kalepatan nyuwun pangapunten Nuwun ! Mugi Rahayu ingkang samiyo pinanggih